Senin, 27 Oktober 2008

Asian Beach Games, Event Besar Sepi Dukungan


ASIAN BEACH GAMES!! Ya, ABG adalah event olahraga terbesar yang berhasil digelar oleh Indonesia setelah pada tahun 1969 silam Indonesia menggelar event olahraga terbesar se-Asia, Asian Games. Beberapa waktu belakangan ini, kita terus-menerus mendengar berita-berita baik di media cetak/elektronik tentang perhelatan akbar ASIAN BEACH GAMES yang merupakan event olahraga pantai pertama di Asia bahkan dunia. Pujian-pujian atas kesuksesan Indonesia dalam opening ceremony serta perolehan medali dan juga closing ceremony terus-menerus diberikan. Masyarakat berdecak kagum atas prestasi membanggakan yang benar-benar bersejarah ini.

Sayangnya, respon masyarakat dapat dikatakan telat. Ketika perhelatan akbar ini sudah hampir usai, barulah masyarakat memuji kesuksesan Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari sepinya penonton pada hari-hari awal meski tiket sudah dijual murah seharga Rp20.000,00 yang pada akhirnya digratiskan oleh panitia penyelenggara. Hal ini juga dikarenakan sifat pesimis dari masyarakat luas akan kesuksesan penyelenggaran ABG BALI 2008 ini serta prestasi yang akan dicapai oleh skuad Merah Putih. Namun, semua keraguan itu dapat ditepis oleh seluruh pihak yang terlibat dalam Asian Beach Games ini. Mereka menunjukkan bahwa Indonesia mampu memberi suguhan opening ceremony yang sederhana namun menyentuh di hati dan juga closing ceremony yang tidak kalah serunya. Tidak hanya pada ceremony, prestasi dalam event secara langsung juga dapat ditunjukkan pasukan timnas Indonesia dengan meraih juara umum event olahraga pantai Asia pertama ini dengan menyabet 23 emas,8 perak dan 20 perunggu.

Prestasi yang sangat membanggakan memang. Cabang-cabang olahraga seperti perahu naga, paralayang, pencak silat, selancar angin serta surfing menjadi tambang medali terutama emas bagi Indonesia. Latihan keras selama beberapa tahun serta sikap optimis dan rendah hati mereka mampu mengalahkan kekuatan raksasa Cina serta saingan terberat Indonesia di event ini, Thailand. Memang secara geografis, Indonesia dan Thailand memiliki lebih banyak wilayah yang dapat dijadikan tempat latihan dibanding Jepang, Cina dan Korsel yang memang raksasa olahraga Asia, namun apabila semua juga tidak didukung usaha keras atlit dan pelatih, prestasi yang bersejarah dan takkan terlupakan seperti ini juga takkan dapat dicapai.

Di samping segala kesuksesan itu, kekecewaan juga masih tergambar atas penyelenggaran event ini. Sepi penonton, sedikit promosi dan souvenir menjadi hal utama yang mengecewakan. Semestinya acara sebesar dan semegah ABG I ini dapat menjadi sumber pemasukkan devisa negara namun event ini tidak dapat dimanfaatkan oleh pemda dan pemeerintah pusat dengan sebaik mungkin. Tiket murah pun akhirnya harus diberikan cuma-cuma, jumlah turis yang hadir juga tidak terlalu melonjak jauh serta penjual souvenir pun kurang laku. Inilah aspek yang masih perlu kita perbaiki apabila harapan untuk menjadi tuan rumah Sea Games di Bandung dan Jakarta ingin tercapai.

INSPIRE THE WORLD!

Tidak ada komentar: