Kamis, 23 Juli 2009
NASIONALISME
Jumat minggu lalu pasti kita masih inget banget tentang bom yang meledak di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton. Pasca bom banyak dampak yang ada di masyarakat. Mulai dari kontroversi tentang pelaku, kerugian yang didera sampai dampak perekonomiannya. Mungkin sekarang kisruh tentang siapa pelaku pengeboman masih menjadi tanda tanya besar setelah Ibrahim dan Nur Said dinyatakan bukan pelaku, meskipun sketsa foto pelaku telah disebarluaskan sesuai penggalan kepala yang terdapat di kedua TKP tersebut. Heboh tentang batalnya kedatangan klub besar Manchester United ke Jakarta akibat ledakan bom di tempat mereka akan menginap juga dikecam dan menjadi buah bibir banyak masyarakat di Jakarta. Kerugian yang didera Agum Gumelar yang mencapai Rp 25 milyar juga menjadi kecaman banyak pihak terhadap pelaku pengeboman. Selain hal-hal tersebut, getaran pada bidang pariwisata dan perekonomian juga terjadi sebagai hasil dari bom ini. Kiranya ada juga hal positif yang dialami dan dirasakan pasca bom biadab ini. Keuntungan itu ialah NASIONALISME. Nasionalisme bangsa Indonesia yang telah lama disebut2 bobrok oleh bangsa sendiri dan bangsa lain kini menjadi semakin kuat dan kokoh pasca bom. Banyak masyarakat bersatu teguh menentang pengeboman tersebut seraya mendukung pemerintah. Itulah yang semestinya kita lakukan sejak dulu sebagai langkah preventif segala bentuk bencana di tanah air tercinta. Kiranya kita bisa mulai untuk bungkam mulut sementara dan memberikan waktu sementara bagi pihak berwajib agar segera mengungkap kasus ini tanpa perlu kita cemooh dan desak terus-menerus karena tentunya dalam hati mereka juga ada kegeraman dan keinginan kuat menumpas kasus ini. Semoga artikel saya yang pendek ini kiranya menguatkan kembali NASIONALISME kita dan kita dapat tenang sementara untuk mendukung pemerintah menumpas kejahatan biadab ini.
Langganan:
Postingan (Atom)